5 Prinsip Membangun Personal Brand
jasa pembuatan website di jakarta pusat - Ada personal brand yang dapat terjadi dengan sendirinya, ada juga yang terjadi karena usahausaha dengan sadar. Tetapi, umumnya masalah dalam dunia pemasaran dan penjualan moderen, personal brand itu dibuat dengan berniat, terencana, menelan waktu tertentu, dan dengan beberapa usaha berkepanjangan. Untuk seseorang aktor MLM, tak tahu itu di level pemula ataupun senior (leader), personal brand memang baiknya dibuat mulai sejak awal. Seseorang top leader MLM biasanya—secara sadar atau tidak—sudah meniti pembentukan personal brand.
1. Brand Diciptakan
Meskipun personal brand mungkin terwujud sendiri, tetapi usaha yang lebih strategis yaitu dengan dengan sadar, terencana, dan berkelanjutan membuat sendiri dan lalu mengembangkannya. Brand yang di ciptakan dan dibuat dengan terencana biasanya relatif dapat lebih terukur akhirnya. Sesaat brand yang dilewatkan mengambang tanpa ada arah beberapa dapat tidak menghadirkan hasil seperti yang diinginkan.
Mulai sejak awal seseorang aktor MLM dapat memilih brand apa yang akan dia bangun. Apakah lebih konsentrasi pada pengembangan merk diri jadi seseorang leader dengan ciri dan ciri-khas tertentu, atau konsentrasi membuat merk jaringannya.
2. Brand Digali
Brand dapat digali dari keunggulan ataupun kekurangan seorang. Bahkan juga, brand yang digali dari dalam diri terkadang memiliki kemampuan lebih. Mat Zeni, bekas tukang sol sepatu, yaitu seseorang leader MLM yang berhasil membuat brand dari apa yang oleh orang-orang dilihat jadi kekurangannya. Dia tunjukkan, orang bawah dan tanpa ada pendidikan pun dapat berhasil di MLM.
Orang pun dapat memupuk brand dari keunggulankelebihannya. Semisal, apabila jago merekrut, jago berikan motivasi, jago memengaruhi orang, jago jual lini product tertentu, lalu keunggulan itu dipoles dan dikomunikasikan demikian rupa, hingga jadi seperti merk dagang.
3. Sederhana dan Fokus
Prinsip sebuah brand sebaiknya simpel dan konsentrasi. Kenapa? Ya, agar brand itu mudah diingat dan bertahan lama dalam ingatan. Contoh, seseorang aktor MLM mem-brand diri jadi Network Marketer No. 1 Indonesia dan konsentrasi di situ. Jika bertahun-tahun berkelanjutan menguatkan brand barusan, maka orang pun juga akan mengingatnya jadi network marketer nomor satu juga. Sesaat, apabila brand terlalu repot perumusannya dan tidak konsentrasi, pasti juga akan membingungkan siapapun.
Lihat juga : jasa pembuatan website di jakarta pusat
4. Harus Dikomunikasikan
Demikian brand telah di ciptakan, dia harus dikomunikasikan dengan terus-menerus sampai menancap dipikiran domain market. Frekwensi harus di perhatikan dan tidak bisa mengendor, terutama pada step awal. Apabila brand telah di kenal dan menancap dipikiran khalayak, maka yang diperlukan lalu yaitu usaha pelihara brand itu agar sustainable dan tidak meredup.
Jika orang telah membuat brand, pekerjaan dia yaitu pelihara dan selalu menguatkan. Brand yang kuat meskipun dapat meredup, mulai dilupakan orang, dan bahkan juga hilang dari peredaran. Bila sekian, efek dari personal brand itu telah tak ada sekali lagi.
5. Hukum Penampakan
Tak ada brand yang dapat kuat dan menancap dipikiran khalayak apabila dia tidak sempat terlihat di public space. Orang yang sering keluar di media seperti tv atau media bikin, tentu mudah sekali dikenali oleh umum.
Demikian halnya beberapa orang yang sering keluar di seminarseminar, tempat diskusi, rapat-rapat, dan beragam peluang yang lain. Secara singkat, makin sering orang terlihat di ruang umum, makin mudah juga umum mengetahui dan mengingatnya. Demikian halnya sebaliknya.
Oleh karenanya, aktor MLM yang ingin berhasil dalam mem-brand diri harus sekerap mungkin memperlihatkan diri melalui beragam saluran dan peluang. Misalnya, tampil jadi motivator atau
pembicara di panggung, wawancara di media, menulis buku, buat brosur pribadi, kartu nama dengan photo, bahkan juga mengiklankan diri.
0 komentar:
Posting Komentar